Berapa Gaji Advokat Berdasar Undang-undang?

 

Sumber : Pixabay

Menjadi seorang gaji advokat atau advokat profesional mungkin merupakan impian terbesar sebagian besar lulusan sekolah hukum. Profesi ini yaitu advokat biasanya diakui sebagai profesi bergaji tinggi atau bergaji tinggi. Orang yang bekerja di bidang ini memang identik dengan kehidupan yang glamor dan kekayaan yang melimpah.

Mereka juga identik dengan gaji yang tinggi, sehingga bisa hidup mewah. Kita sering melihat advokat terkenal menampilkan gaya hidup mewah di TV atau media sosial.

Tetapi apakah semua pengacara benar-benar menghasilkan banyak uang? Apakah profesi pengacara merupakan profesi yang menjanjikan? Dan berapa honor atau gaji advokat Indonesia?

Belajar hukum Belajar hukum Belajar hukum

Ketentuan Gaji Advokat

Istilah honor/ gaji advokat sering digunakan untuk merujuk pada gaji seorang advokat. Gaji profesi advokat adalah penghargaan atas belajar hukum yang diperoleh advokat berdasarkan kesepakatan dan/atau kesepakatan dengan klien.

Gaji advokat diatur dalam Pasal 21 (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003.

1. Pembela hak memiliki hak untuk menerima remunerasi atas belajar hukum yang diberikan kepada klien mereka.

2. Besaran imbalan jasa hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditentukan secara adil sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Poin penting dari jumlah remunerasi/gaji bek adalah kesepakatan atau kesepakatan yang dicapai antara klien dan bek. Artinya, pelanggan dapat menolak atau menyatakan ketidaksetujuan atas biaya yang ditentukan.

Karena perjanjian ini, gaji advokat bersifat rahasia (hanya klien dan pengacara yang tahu) dan dapat bervariasi dari klien ke klien.

Selain itu, adalah "adil" untuk menentukan jumlah remunerasi bek. Pasal 4 angka 4 Kode Etik Advokat Indonesia lebih lanjut menjelaskan keadilan ini.

"Saat menentukan besaran remunerasi, bek harus mempertimbangkan kemampuan klien."

Dalam hal ini advokat harus melihat kemampuan klien terutama dari segi ekonomi. Karena kemampuan klien menjadi dasar pertimbangan advokat dalam menentukan besaran remunerasi advokat, maka tidak ada standar baku untuk gaji advokat.

Jika klien berasal dari masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi, maka advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma, sehingga klien tidak perlu membayar jasa advokat.

Meski ada beberapa website atau portal lowongan kerja yang mengulas besaran biaya juru bicara, namun tetap tidak bisa dijadikan patokan yang jelas karena merupakan kisaran atau perkiraan.

Hal-Hal yang Menjadi Faktor Gaji Advokat

Pertama, waktu penerbangan atau pengalaman. Semakin lama bek harus terbang untuk menangani kasus tersebut, pasti akan mempengaruhi besaran gaji/honor.

Pembela senior akan dikenal karena kredibilitas dan profesionalisme mereka saat menangani kasus, dan kepercayaan pelanggan akan meningkat karenanya. Inilah alasan mengapa pengacara senior dibayar lebih.

Kedua, jenjang karir. Dalam sebuah firma hukum, dikenal beberapa istilah tentang jenjang karir, seperti asisten advokat, advokat senior, dan advokat junior (penggunaan istilah ini dapat berbeda dari firma hukum ke firma hukum). Tentu saja, jenjang karir dalam struktur organisasi sebuah firma hukum juga mempengaruhi gaji atau remunerasi para pengacara.

Bidang kerja/bidang advokat. Tentu saja, gaji pengacara di Jakarta tidak bisa dibandingkan dengan daerah lain. Hal ini dikarenakan tingkat kepuasan permintaan dan standar biaya hidup yang bervariasi antar daerah di Indonesia.

Ketiga faktor ini mempengaruhi perbedaan upah pengacara, sehingga tidak dapat dibagi rata!

Bagaimana Potensi Advokat ke Depan?

Jika kasus berhasil diproses, nama ini tidak termasuk biaya keberhasilan. Semakin lama waktu penerbangan advokat, semakin tinggi gajinya. Advokat profesional dapat menentukan sendiri perhitungan tarifnya, seperti perhitungan setiap kasus, perhitungan jumlah jam, atau perhitungan kontrak dalam jangka waktu tertentu.

Ini adalah informasi tentang gaji pengacara. Meski biayanya tinggi, para advokat harus siap ketika diminta membantu masyarakat miskin menyelesaikan masalah hukum secara gratis.

Untuk menjawab pertanyaan apakah karir juru bicara memiliki masa depan, perlu kembali ke kebutuhan, tujuan dan rencana karir teman. Tentunya jika memiliki skill dan pengalaman yang mumpuni, tentunya seorang advokat merupakan karir yang menjanjikan. Selain itu, dengan berkembangnya jalur hukum di masyarakat, maka profesi advokat akan selalu dibutuhkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Hukum Aborsi di Indonesia VS Negara Lain

Apa Saja Organisasi Ekstra Kampus Berbasis Islam di Indonesia?

Poin-poin yang Perlu Diketahui pada Permendikbud No. 30 Tahun 2021