Kenali Patologi Birokrasi dan Macamnya : Apa itu Patologi Birokrasi

Ilustrasi Rapat Lemabaga Birokrasi. Sumber : Pixabay 

Istilah birokrasi berasal dari bahasa Inggris. Artinya, birokrasi terdiri dari kata biro (meja) dan cratein (kekuasaan). Ini berarti bahwa kekuasaan ada pada orang-orang di belakang meja.

Birokrasi adalah prosedur yang efektif dan efisien yang didasarkan pada teori dan aturan yang valid dan khusus untuk suatu organisasi, lembaga, atau lembaga sesuai dengan tujuan yang  disepakati  (Muhammad, 2018).

Apa itu Patologi Birokrasi?

Patologi secara umum dikenal dalam dunia kedokteran, yaitu dalam ilmu  penyakit. Selain menyerang tubuh manusia, patologi juga bisa menyerang birokrasi.

Seperti anggota tubuh manusia, birokrasi dapat rusak dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Lalu apa itu patologi birokrasi?

Patologi birokrasi adalah penyakit  birokrasi negara yang diakibatkan oleh perilaku  dan kondisi birokrasi yang memberikan peluang kepada birokrat, baik politik, ekonomi, sosial budaya, maupun teknis.

Birokrasi sendiri memiliki arti yang berbeda-beda tergantung dari perspektif birokrasi.

Dalam makalah Hanafi, “Patologi Birokrasi Kependudukan Kabupaten Magene dan Pelayanan Pengelolaan Kependudukan Catatan Penduduk”, birokrasi dijelaskan dalam tiga cara: positif,  negatif, dan  netral.

a. Arti Positif

Birokrasi dalam arti positif diartikan sebagai birokrasi hukum yang rasional yang bekerja secara efisien dan efektif.

Birokrasi muncul dari kebutuhan untuk menghubungkan negara dan masyarakat dalam rangka melaksanakan kebijakan nasional.

Dalam pengertian ini, birokrasi digunakan oleh negara dan rakyat. Pendukung positif birokrasi adalah Max Weber dan Hegel.

b. Makna Negatif Patologi Birokrasi

Makna negatif birokratisme diartikan sebagai birokratisme yang penuh dengan patologi (penyakit), jaringan lemak, pemborosan, inefisiensi, inefisiensi, korupsi dan lain-lain.

Birokrasi hanyalah alat untuk menindas si miskin dan mendukung si kaya. Tidak jarang kita dengan istilah “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”. Dengan kata lain, birokrasi hanya menguntungkan orang kaya. Pendukungnya adalah Karl Marx dan Harold Laski.

c.  Makna Netral

Kelompok yang melihat birokratisme dalam arti netral melihat birokrasi sebagai organisasi  besar.

Macam-Macam Patologi Birokrasi

Patologi yang disebabkan oleh pengakuan dan gaya manajemen pejabat (birokrat) dalam lingkungan birokrasi. Jenis kondisi patologi ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, penyalahgunaan wewenang dan status, penyuapan, arogansi dan intimidasi, tidak dapat diandalkan, dan nepotisme.

Patologi yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan atau  pengetahuan staf yang terlibat dalam berbagai kegiatan bisnis.

Jenis kondisi patologi ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, ketidakakuratan dan ketidakmampuan, ketidakmampuan untuk menjelaskan kebijakan kepemimpinan, kepuasan diri, perilaku terburu-buru, keterampilan yang buruk, tidak produktif, dan kebingungan.

Kondisi patologi yang disebabkan oleh tindakan birokrat yang melanggar norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kondisi patologi tersebut termasuk penerimaan suap, korupsi, ketidakjujuran, politik pencuri, dan biaya anggaran tambahan.

Patologi memanifestasikan dirinya sebagai disfungsi birokrasi atau perilaku  negatif. Bertindak di bawah jenis kondisi patologi ini termasuk, antara lain, sewenang-wenang, konspirasi, diskriminasi, dan kekacauan.

Patologi yang merupakan akibat dari situasi internal  berbagai instansi pemerintah. Jenis kondisi patologi ini termasuk eksploitasi bawahan, motivasi yang tidak tepat, beban kerja yang berlebihan, dan kondisi kerja yang merugikan. Menurut

Penyebab Patologi Birokrasi

Dikutip dari JW Schoorl (1984), patologi birokrasi  disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

  • Kurangnya manajer yang kompeten,
  • Sistem birokrasi yang banyak dan rumit,
  • Luas misi pemerintah,
  • Unsur tradisional (sepupu, patrimonialisme, hierarkis) dan
  • Sentralisasi dan kekuasaan birokrasi.

Dampak Patologi Birokrasi terhadap Pelayanan Publik

Patologi Birokrasi dapat berdampak buruk pada pelayanan publik. Pelayanan publik adalah segala bentuk  pelayanan publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah di tingkat pusat dan daerah serta di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Lembaga BUMN: 1998).

Penyelenggaraan pelayanan publik meliputi penyelenggaraan pelayanan. Pengelolaan pengaduan masyarakat; pengelolaan informasi; pemantauan internal; hubungan masyarakat; dan jasa konsultasi.

Dalam hal ketidakmampuan, pelanggaran, atau kegagalan untuk memberikan layanan, penyelenggara dan semua bagian dari organisasi bertanggung jawab.

Dalam memberikan pelayanan publik, birokrasi harus memiliki standar yang baik agar dapat memuaskan masyarakat sebagai penerima pelayanan. Penyelenggaraan pelayanan publik harus berpedoman pada prinsip Efektifitas, Efisiensi, Inovasi, dan Inisiatif Kualitas.

Ketika seorang birokrat terjangkit suatu penyakit, secara otomatis dapat berdampak signifikan terhadap kinerja birokrat dalam memberikan pelayanan publik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Dolus dan Culpa dalam Hukum Pidana?

Apa Saja Organisasi Ekstra Kampus Berbasis Islam di Indonesia?

Bagaimana Hukum Aborsi di Indonesia VS Negara Lain